MA Darussalam Daun Menyelenggarakan Kegiatan Projek Kearifan Lokal dengan Topik Melestarikan Tradisi Unik Molod Nabi Muhammad SAW di Bawean
Projek Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin di MA Darussalam Daun mengangkat tema Kearifan Lokal dengan fokus pada pelestarian Tradisi Unik Perayaan Molod Nabi Muhammad SAW di Bawean. Tujuan dari projek ini adalah untuk memperkenalkan peserta didik pada kekayaan budaya lokal, mengasah nilai-nilai Pancasila, dan memupuk kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW. Projek ini terdiri dari empat tahapan yang saling berkaitan, dimulai dari pengenalan, mengammbarkan, aksi, hingga evaluasi dan refleksi. Setiap tahapan memberikan pengalaman mendalam kepada peserta didik dalam memahami dan mempraktikkan tradisi Molod.
Tahap pertama, pengenalan, memberikan dasar pemahaman mengenai konsep kearifan lokal, tradisi, dan budaya. Dalam tahap ini, peserta didik diperkenalkan dengan sejarah dan makna perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Selain itu, mereka juga mempelajari berbagai capaian yang ingin diraih melalui projek ini, seperti peningkatan kecintaan kepada Nabi, penguatan silaturahmi antar masyarakat, dan pelestarian budaya lokal. Dengan bantuan fasilitator dan pendamping, peserta didik mengeksplorasi pentingnya tradisi Molod sebagai warisan turun-temurun yang sudah mendarah daging di Bawean.
Tahap kedua, menggambarkan perayaan Molod Nabi di Bawean, difokuskan pada pengamatan langsung terhadap tradisi di setiap desa, terutama di Desa Daun. Sebagian besar peserta didik berasal dari desa ini, sehingga pengalaman mereka sangat relevan dengan realitas budaya yang ada. Pada tahap ini, peserta didik diajak melihat langsung bagaimana masyarakat di berbagai desa Bawean, termasuk Desa Daun, mempersiapkan dan menyelenggarakan perayaan Molod dengan penuh semangat. Tradisi ini tidak hanya menjadi momen perayaan keagamaan, tetapi juga sarana untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga MA Daraussalam Daun.
Tahap ketiga adalah aksi, di mana peserta didik berpartisipasi aktif dalam persiapan dan pelaksanaan tradisi Molod. Didampingi oleh narasumber dan fasilitator, mereka terlibat dalam berbagai kegiatan, seperti membuat bunga telur, menghias ceppo (hiasan tradisional), membuat tongghul (hiasan khas), dan mengisi angkaan (wadah makanan) dengan hidangan khas Bawean, seperti dodol, rengginang, khu ku thu, ikan, dan pisang. Puncak acara dilaksanakan pada Rabu, 24 September 2024, bertepatan dengan 20 Rabiul Awal 1446 H. Acara ini dipenuhi dengan kegiatan khas Bawean, seperti pidato, asrokalan, banjari, dan berbagai lomba yang melibatkan seluruh peserta didik sebagai panitia maupun peserta.
Tahap keempat, evaluasi dan refleksi, dilakukan untuk melihat kembali proses yang telah berjalan serta dampak dari pelaksanaan projek ini. Peserta didik diajak untuk memasang mading sebagai bentuk dokumentasi visual perjalanan mereka dalam merayakan Molod Nabi. Selain itu, mereka juga membuat vlog yang menggambarkan proses perayaan, mulai dari persiapan hingga puncak acara. Tahapan ini memberikan ruang bagi peserta didik untuk mengevaluasi peran mereka sebagai panitia, serta refleksi mengenai pengalaman dan hikmah yang didapatkan selama projek berlangsung. Video penanyangan kegiatan projek ini, bisa dikunjungi langsung melaui akun yutube MA Darussalam Daun.
Tujuan dari projek ini tidak hanya melestarikan tradisi Molod Nabi, tetapi juga menumbuhkan rasa cinta kepada Nabi Muhammad SAW, memperkuat hubungan sosial antarwarga madrasah, dan menjadi momen berbagi di kalangan umat Muslim. Molod Nabi menjadi simbol kebahagiaan umat Islam dalam menyambut kelahiran Nabi yang membawa berkah dan syafaat bagi seluruh umatnya. Dengan adanya projek ini, diharapkan generasi muda Bawean dapat lebih memahami pentingnya menjaga tradisi sekaligus mengembangkan nilai-nilai kebaikan yang terkandung di dalamnya.
Projek ini juga sejalan dengan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila, seperti gotong royong, kebhinekaan global, dan beriman serta bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Melalui pelibatan aktif dalam tradisi Molod, peserta didik di MA Darussalam Daun belajar untuk mengapresiasi warisan budaya sekaligus menerapkan prinsip-prinsip moral yang diajarkan oleh agama dan budaya lokal.