SEJARAH MA DARUSSALAM DAUN
EKILAS SEJARAH MA DARUSSALAM DAUN
Sejarah Singkat Madrasah Madrasah Aliyah Darussalam Daun lahir atas kesadaran para Kiyai dan tokoh masyarakat NU Rantung Daun akan pentingnya pendidikan lanjutan di Desa Daun. Berdiri di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Darussalam sekitar tahun 2000 oleh para Kiyai dan tokoh NU pada waktu itu, diantaranya; Kiyai H. Badrussurur, Kiyai Ahmad Shodiq, Kiyai Mahen, Kiyai Ahmad Fathoni, H. Moh. Shaleh, Esfar, S.Ag., Drs. Siful Aufar, Usful Ulum, S.Ag. dan para tokoh lain. Pada awal berdirinya, yaitu tahun 2000 MA Darussalam Daun adalah Persiapan Madrasah Aliyah Darussalam Filial MA Mambaul Falah Tambilung Tambak di Desa Daun atau Kelas Jauh dari MA Mambaul Falah. Untuk Kegiatan Belajar Mengajar MA Filial Mambaul Falah saat itu menempati gedung Madrasah Tsanawiyah Darussalam Daun. Adapun yang menjabat Kepala Madrasah Aliyah pada saat itu adalah Drs. Siful Aufar sampai dengan tahun 2007. Dan pada tahun berikutnya Kepala Madrasah digantikan oleh Bapak Esfar, S. Ag. Namun tidak berjalan lama setelah itu, MA Darussalam Daun Filial Mambaul Falah mengalami kevakuman proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar terhenti dikarenakan beberapa faktor. Salah satunya jarak tempuh antara Daun dan Tambilung yang lumayan jauh menjadi kendala ketika pelaksanaan Ujian Akhir Nasional (UAN) sehingga siswa-siswi Kelas III Madrasah Aliyah Filial Mambaul Falah diharuskan mondok/menginap di PP Mambaul Falah sejak semester II (6 bulan terakhir sebelum pelaksanaan UAN). Ini menjadi keberatan sebagian besar siswa dan siswi sehingga ada beberapa yg tidak mengikuti UAN. Hal ini juga menjadi penyebab merosotnya jumlah siswa yang mau belajar di MA Darussalam Daun Fillial Mambaul Falah Tambilung Tambak. Sayangnya, semua berkas dan dokumen MA Darussalam Daun Filial Mambaul Falah tidak berbekas. Ada kemungkinan tercecer karena pada waktu itu belum mempunyai kantor tetap, kemungkinan juga terkena banjir karena lokasi MA Darussalam yang landai dan selalu terdampak banjir ketika musim hujan tiba. Setelah beberapa tahun kemudian, yaitu tahun 2014 MA Darussalam Daun kembali membuka Penerimaan Siswa Baru tahun pelajaran 2014/2015 dengan ditetapkan kembali Bapak Esfar, S.Ag. sebagai Kepala Madrasah. Berdasarkan informasi dari Bapak Esfar, S. Ag. pada tahun 2014 MA Darussalam Filial Mambaul Falah berubah status menjadi MA Darussalam Daun Filial Himayatul Islam, Kebuntelukdalam Sangkapura Bawean Gresik. MA Darussalam Daun terus berupaya mengembangkan manajemen pendidikan berbasis madrasah yang mandiri dan professional. Termasuk pengajuan izin operasional penyelenggaraan pendidikan sudah mulai diproses sehingga menjadi madrasah yang mandiri dan mampu melahirkan generasi Islam Ahlussunnah wal jamaah. Tenaga pendidik diambil dari sarjana-sarjana muda NU Daun. Kemudian Kepala Madrasah Aliyah Darussalam Daun filial Himayatul Islam digantikan oleh Bapak Ismail, S. Pd. seiring dengan berubahnya status menjadi Madrasah Aliyah Darussalam Daun pada tahun 2017 setelah kemudian Ijin Operasional Madrasah dikeluarkan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Jawa Timur. Selanjutnya mulai tahun p e l a j a r a n 2017-2018 seluruh Kegiatan Belajar Mengajar sudah berlangsung atas nama Madrasah Aliyah Darussalam Daun dan sudah bisa menyelenggarakan Ujian Akhir Madrasah di gedung sendiri yaitu yang berlokasi di Jalan Ponpes Darussalam Daun Timur Kecamatan Sangkapura Kabupaten Gresik. MA Darussalam Daun dibangun di atas areal seluas 15.340 m2 dengan kondisi tanah yang landai. Namun masih di wilayah strategis karena terletak di tepi jalan raya Desa Daun. Adapun beberapa Kepala Madrasah yang memimpin MA Darussalam Daun dari masa ke masa tercantum pada tabel 1 di bawah ini. Tabel 1. Nama dan Periode Kepemimpinan Kepala MA Darussalam Daun No. Nama Kepala Madrasah Periode Kepemimpinan 1. Drs. Siful Aufar 2000 – 2006 2. Esfar, S.Ag. 2007– 2016 3. Ismail, S.Pd. 2017 – 2022 4. Rafi’ah, M.Pd.I 2022 – sekarang Dalam perkembangannya, MA Darussalam Daun ditunjang oleh keberadaan Pondok Pesantren di bawah naungan Yayayasan Pendidikan Islam Darussalam Daun, yaitu Pondok Pesantren Darussalam Putra dan Pondok Pesantren Tsamratul Afkar Putri yang berlokasi di sekitar madrasah. Saat ini siswa dan siswi MA Darussalam Daun berjumlah 105 yang berasal dari berbagai wilayah di Bawean khususnya kecamatan Sangkapura. Siswa dan siswi ini sekitar 70 % tinggal di pondok pesantren baik putra maupun putri. MA Darussalam Daun menerapkan kurikulum Kemenag dan Kemendikbud secara proporsional dan didukung dengan kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan minat dan bakat peserta didik. MA Darussalam Daun memiliki jargon MADASDA ISTIMEWA (Islami, Santun, Terampil, Inovatif, Mandiri, Edukatif, Winner, Adaptif). MA Darussalam Daun terus berupaya meningkatkan layanan