PESANTREN
Seperi yang telah diketahui bahwa pondok pesantren adalah tempat yang dipenuhi dengan aktivitas keseharian santri yang produktif. Salah satu fungsi pondok pesantren yang paling nyata adalah menciptakan teladan sekaligus peladen bagi masyarakat. Dalam hal ini, tentunya lulusan pesantren diharapkan dapat mengabdi kepada masyarakat.
Sebagai upaya mewujudkan hal itu, pondok pesantren al masoem selalu menyusun rancangan kegiatan keseharian para santrinya. Lalu, apa sajakah aktivitas keseharian para santri di pondok pesantren al masoem? Untuk mengetahuinya, simak pembahasannya di bawah ini!
1. Kegiatan Sholat Berjamaah
Shalat berjamaah merupakan salah satu aktivitas wajib di pesantren. Tidak boleh ada satupun santri yang bermalas-malasan dalam mengerjakan sholat berjamah lima waktu.
Ketika sholat sendirian suka merasa berat dan menunda-nunda maka sholat berjamaah akan membuatnya terasa ringan dan bersemangat. Ketika adzan telh dikumandangkan, maka para santri diwajibkan untuk mendatangi masjid dan bersiap untuk sholat berjamaaah.
2. Shalat Tahajjud dan Dzikir
Setiap menjelang waktunya sholat tahajjud, para santri selalu dibangunkan untuk menunaikannya. Jika telah mendekati waktu sholat subuh, maka para santri tidak diperkenankan untuk tidur lagi. Untuk mencegah kantuk kembali sembari menunggu waktu subuh, para santri harus berdzikir. Kegiatan sholat tahajjud ini tidak akan terasa berat ketika telah membentuk sebuah kebiasaan.
3. Tadarus Al-quran
Tadarus al-qur’an juga merupakan salah satu aktivitas sehari-hari para santri di pesantren. Dalam satu tahun, santri akan ditargetkan untuk dapat menghantamkan al-qur’an. Oleh sebab itu, mereka akan melaksanakan tadarus setiap hari sehabis sholat subuh atau sholat magrib.
4. Mengaji
Di pondok pesantren, santri akan belajar mengenai baca tulis al-qur’an, ilmu tauhid, akidah akhlak, fiqh, nahwu sharaf, kaidah ushul, hingga mantiq, balagah, ilmu tafsir, dan ilmu falaq. Setiap pesantren telah memiliki kurikulum pendidikannya sendiri, misalnya seperti kelas-kelas pengajian, atau tingkatan kitab yang akan dikaji.
5. Setoran dan Hafalan
Setiap lulusan dari pondok pesantren pasti diharapkan untuk menjaid hafizh atau hafidzah. Oleh sebab itu, hafalan menjadi salah satu program unggulan dari pondok pesantren. Bahan hafalannya sangat beragam, misalnya seperti bahasa arab, ayat-ayat al-qur’an, vocabulary, hingga nadzom-nadzom kitab kuning. Setelah menghafal, santri wajib untuk menyetorkan hafalannya kepada ustadz.
Jika setoran tidak memenuhi target, maka aka nada punishment yang harus dijalani oleh santri. Misalnya seperti membersihkan ruangan.disetrap, atau dijepret.
6. Nadzoman atau Lalaran
Lalaran merupakan sebuah kegiatan membaca dan mengulang bait yang terdapat pada kitab dengan cara dilagukan. Kegiatan ini bertujuan untuk mempermudah para santri dalam mengingat pelajaran yang terkandung di dalam kitab.
Sebagian orang jug amenyebut kegiatan ini dengan nadzoman, karena bait yang dihafalakn disebut nadzom. Beberapa kitab yang dinadzomkan oleh para santri adalah kitab aqidatul awwam, imrithi, maqsud, alfiyah ibnu malik, dan masih banyak lagi. Dalam kegiatan nadzoman, santri juga perlu melakukan setoran kepada ustadz.
7. Khitobah
Khitobah atau ceramah dilakukan secara bergilir oleh para santri, hal ini bertujuan untuk melatih kecakapan santri dalam berbicara di depan umum. Tema yang dibawakan dalam ceramah bisa apa saja, dan atribut yang digunakan untuk mendukung kegiatan ini juga sangat beragam misalnya gamis, serban, jas, udeng ala syekh di arab, atau kacamata ala pejabat.
8. Musyawarah
Musyawarah di pondok pesantren merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mendiskusikan sebuah permasalahan. Kegiatan tersebut harus dimulai dengan pembacaan bab-bab tertentu dalam sebuah kitab. Setelah membaca isinya, kemudian memaknai, menterjemahkan, serta menjelaskan, kemudian akan dibuka sesi untuk tanya jawab.
Dari sesi tanya jawab tersebut akan muncul beberapa persoalan yang akan dibahas. Persoalan yang didiskusikan di dalam musyawarah bisa apa saja, seperti persoalan mengenai fiqh, nahwu, shorof, dan lain lain-lain.
9. Bahtsul Masail
Aktivitas yang berikutnya adalah bahtsul masail. Aktivitas ini merupakan kegiatan untuk mendiskusikan persoalan-persoalan sosial dari perspektif keagamaan dengan berlandaskan pada kitab suci Al-quran, Hadits, serta kitab-kitab ulama yang terdahulu.
Perbedaan antara bahtsul masail dengan musyawarah yaitu musyawarah menggunakan fasal-fasal dalam kitab dalam pembahasannya (bahtsul kutub), sedangkan bahtsul masail sudah memiliki soal-soalnya, dan tinggal dirumuskan saja jalan penyelesaiannya untuk menyelesaikan suatu persoalan.
10. Nderes
Nderes adalah aktivitas membaca-baca. Jika istilahnya nderes Alquran maka rtiny adalah tadarus Alquran, atau mengulang-ulang hingga hafal. Jika istilahnya nderes kitab maka artinya adalah membaca dan mempelajari, dan mengulang kitab-kitab yang telah dipelajari sebelumnya. Santri yang ering nderes akan menjadi santri yang pandai, karena nderes akan membuat santri lebih cepat memahami pelajaran dan futuh ilmunya.
11. Marhabanan
Marhabanan adalah kegiatan membaca shalawat nabi dan teks maulid Nabi dalam bentuk syair atau prosa karya ulama terdahulu. Misalnya seperti Diba’, Barzanji, Burdah, Shimtud Duror, dan lainnya. Kegiatan marhabanan rutin dilakukan di setiap malam jum’at secara bersama-sama dengan seluruh santri di pondok pesantren. Ketika marhabanan, santri membaca dengan saksama dan penuh dengan khidmat walaupun dengan berdiri.
12. Ro’an atau Kegiatan Bersih-bersih
Ro’an merupakan kegiatan kerja bakti yang dilakukan oleh para santri. Ro’an biasanya diidentikkan dengan aktivitas membersihkan pondok pesantren di setiap hari libur atau hari menjelang perayaan-perayaan tertentu.
Terkadang kegiatan ini juga menjadi istilah gotong royong santri ketika membangun sebuah bangunan di pondok pesantren seperti ngecor, nembok, dan lainnya. Kegiatan ini dapat membuat beban petugas podok pesantren menjadi lebih ringan. Adanya kegiatan juga membuat santri paham tentang saling membantu satu dengan yang lainnya.
Kegiatan para santri di pondok pesantren sangat beragam, karena pondok merupakan tempat untuk membentuk kepribadian santri menjadi lbih baik dari yang sebelumnya.